Ada pepatah lama yang mengatakan:
"Penyesalan selalu datang
terlambat."
Menyesal adalah bagian dari
kehidupan kita sebagai manusia. Setiap manusia akan tiba di satu titik ketika
dia menyadari ada yang tidak tercapai, atau ada satu hal yang seharusnya
dilakukan sejak dulu tetapi tidak dilakukan. Pada akhirnya penyesalan akan
terasa sangat pahit, dan banyak yang mengatakan, "Andaikan waktu bisa
diputar kembali.." Sayangnya waktu tidak bisa
diulang.
Dari banyaknya penyesalan yang
dialami manusia, inilah 5 penyesalan terbesar mereka. Bacalah dengan bijak,
agar Anda memiliki gambaran akan penyesalan-penyesalan yang sering hadir dalam
kehidupan sehari-hari. Semoga 5 hal ini tidak akan menjadi penyesalan yang
membuat Anda ingin memutar kembali waktu.
- Penyesalan Tidak Sempat Mengatakan Cinta
Setiap manusia berhak tahu bahwa
dia dicintai, sayangnya kadang rasa malu, gengsi dan ego membuat seseorang
tidak mau mengungkapkan rasa cintanya. Rasa cinta ini tidak hanya antar dua
insan manusia, tetapi juga rasa cinta dari anak ke orang tua, kakak ke adik,
sahabat ke sahabat dan sebagainya. Percayalah, penyesalan rasanya sangat sakit
ketika seseorang itu sudah pergi selamanya.
Maka selagi Anda masih diberi
kesempatan untuk hidup, katakanlah pada orang yang Anda sayang betapa Anda
menyayangi mereka, betapa kehadiran mereka begitu berarti untuk Anda. Jika
kata-kata itu sulit terucap, tuliskan di sebuah kertas. Tidak sulit bukan
memeluk dan mencium orang Anda sayang selagi Anda bisa. Sudahkah hari ini Anda
mengatakan cinta pada ibu, ayah, suami dan anak-anak Anda?
- Mengabaikan Kesehatan Sejak Muda
Hal yang memilukan dari manusia
masa kini adalah keinginan untuk bekerja dan bekerja demi menghasilkan banyak
uang tanpa menghiraukan kesehatannya. Makan sembarangan, stres sedikit langsung
merokok, sering begadang dan sebagainya. Namun saat dia sudah punya banyak
uang, kesehatan menjadi bumerang dan akhirnya uang yang sudah terkumpul
dihabiskan untuk mendapatkan kembali kesehatan itu.
Maka mulai sekarang perhatikan
apa yang Anda makan, dengan siapa Anda menghabiskan waktu dan apakah tidur Anda
cukup setiap hari. Pikirkan masa tua Anda, hadir dalam pernikahan anak Anda dan
bermain dengan cucu bisa menjadi motivasi untuk selalu sehat. Punya rumah atau
perhiasan sebagai investasi memang tidak salah, namun harta terbesar Anda
adalah kesehatan.
- Bekerja Terlalu Keras Tapi..
Bekerja keras demi menghasilkan
pundi-pundi uang memang tidak salah, impian membelikan rumah untuk orang tua
atau memberangkatkan haji orang tua adalah hal yang mulia. Namun jangan sampai
impian baik tersebut membuat lupa waktu dan justru mengabaikan orang tua.
Kadang terlalu semangat bekerja membuat seseorang abai dan lupa pada
orang-orang yang selalu mendukung dan mendoakan.
Tarik napas sejenak dan luangkan
waktu untuk orang yang Anda sayangi. Kadang kehadiran Anda begitu dinanti-nanti
melebihi berapapun banyak materi yang bisa Anda bagi. Kadang mendengar suara
Anda menanyakan, "Bunda apa kabar?" lebih menenangkan hati ketimbang
setumpuk materi. Maka mulailah seimbangkan hidup Anda. Hidup tidak hanya
tentang berapa banyak materi yang Anda raih, tetapi dengan siapa Anda akan
menikmatinya.
- Meninggalkan Teman Yang Tulus
Dalam hidup ini, akan ada banyak
orang yang datang dan pergi. Namun teman-teman yang tulus tidak akan pernah
pergi dari hidup Anda. Merekalah orang-orang yang selalu ada di saat Anda
senang dan susah. Sayangnya, banyak orang yang justru meninggalkan teman-teman
yang tulus setelah datang teman-teman baru yang lebih selevel dan keren.
Sedangkan teman lama dianggap tidak keren dan sudah tidak pantas untuk Anda.
Ingatlah kata-kata ini:
"Ketika Anda dalam kondisi makmur
dan kaya, teman-teman Anda tahu siapa Anda. Namun ketika Anda dalam kondisi
miskin dan sengsara, Anda tahu siapa
teman-teman Anda."
Banyak cerita bahwa kehadiran
orang baru seringkali hanya memanfaatkan ketenaran atau materi seseorang. Namun
ketika tiba masa kesusahan datang, orang yang dianggap teman ini justru pergi.
Justru teman-teman lama yang Anda tinggalkan, merekalah yang tetap kembali pada
Anda, walau sempat Anda tinggalkan.Jadi sayangilah teman-teman yang memang
tulus hadir dalam hidup Anda. Bukan teman yang sekedar 'selevel' dengan Anda.
- Membangkang Pada Orang Tua
Saat seseorang merasa sudah
dewasa, seringkali nasihat dan omongan orang tua diabaikan. Kadang anak merasa
"Aku kan sudah besar, suka-suka aku mau berbuat apa," padahal orang
tua punya pengalaman yang lebih banyak. Walau memang, kadang orang tua ingin
ini dan itu yang tidak sesuai dengan kata hati. Cara untuk menyikapi hal ini
adalah duduk bersama, mengobrol. Sebab orang tua memang perlu belajar dan
percaya bahwa keputusan anaknya bisa dipertanggung jawabkan. Dan dari sisi anak,
bicara bersama lebih baik daripada membantah sambil berlalu.
Seringkali ada kejadian yang
membuat anak tersandung keputusannya sehingga sangat menyesal dan kembali pada
orang tuanya. Bahkan ada anak yang benar-benar merasakan penyesalan itu setelah
orang tuanya sudah meninggal. Tak jarang penyesalan itu membuat luka dalam
kehidupan. Maka selagi Anda masih bisa membicarakan banyak dengan baik bersama
orang tua, duduklah bersama.
Oh dan satu lagi, mengutak-atik
smartphone memang menyenangkan, namun pikirkan ini: berapa banyak waktu yang
Anda buang smartphone dan media sosial hingga akhirnya mengabaikan orang
tua?Semoga artikel ini bisa membuat Anda menyadari ada banyak hal yang bisa
disyukuri saat ini. Penyesalan selalu datang terlambat, maka cegahlah selagi
Anda bisa.


